Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Benda - Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan benda, yaitu suhu, kelembapan, keasaman, mikroorganisme, dan oksigen. Bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi perubahan pada suatu benda akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Pelapukan

Tidak hanya yang lunak saja yang mengalami perubahan, benda yang keras juga dapat mengalami perubahan. Misalkan saja batu, pernahkah kamu mendengar tentang pelapukan batuan ? Batu yang mengalami pelapukan, bentuknya berubah tidak seperti bentuk semula. Batu tersebut akan hancur menjadi batuan-batuan yang ukurannya lebih kecil. Pelapukan itu sendiri dibedakan menjadi pelapukan biologi dan pelapukan fisika.

a. Pelapukan Biologi

Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Benda
Pelapukan biologi disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup. Mungkin kamu pernah melihat tanaman yang tumbuh di atas bebatuan. Tanaman dapat menyebabkan batuan tersebut lapuk. Pagar tembok yang ditumbuhi tanaman merambat juga akan lapuk dan berlubang.

Adakah bagian dari rumahmu yang terbuat dari kayu ? Apakah kayu itu sudah tidak utuh lagi atau berlubang-lubang ? Kayu dapat berlubang karena mengalami pelapukan. Pelapukan pada kayu dapat disebabkan oleh rayap.

b. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh faktor alam. Angin, air, dan sinar matahari dapat menyebabkan pelapukan. Angin yang bertiup dapat membuat batuan mengalami pelapukan. Batuan yang melapuk akan berubah menjadi kerikil dan pasir. Pernahkah kamu melihat batuan yang berlubang? Batuan yang terus-menerus terkena air hujan dapat berlubang. Saat hujan turun, lubang pada batu tersebut akan terisi air.

Jika terkena panas matahari, lubang berisi air tersebut akan mengembang karena memuai. Sebaliknya, pada malam hari batuan dan air tersebut akan menyusut. Ini terjadi karena pada malam hari udara menjadi dingin. Pendinginan dapat menyebabkan penyusutan. Lama-kelamaan, perubahan ini akan menyebabkan pelapukan batuan. Hal ini disebabkan karena suhu yang sering berubah-ubah.
Contoh lainnya, gelas yang diisi air panas dapat retak atau bahkan pecah. 

Jika gelas mula-mula diisi es batu kemudian diisi air panas, akan terjadi perbedaan suhu yang cukup besar. Pemuaian dan penyusutan yang tidak merata dapat mengakibatkan benda menjadi retak atau pecah.

Suhu, kelembapan, dan oksigen juga dapat melapukkan kayu. Uap air yang disebabkan oleh suhu yang lembab akan masuk ke pori-pori kayu. Lama-kelamaan kayu tersebut akan lunak dan akhirnya mengalami pelapukan.

2. Perkaratan

Perkaratan biasanya terjadi pada benda yang terbuat dari bahan logam. Paku yang masih baru mula-mula berwarna perak, mengilap, dan permukaannya halus. Lama-kelamaan paku tersebut akan berubah warna menjadi kecokelatan dengan permukaan yang kasar. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya perkaratan pada paku. Perkaratan terjadi karena logam bereaksi dengan air dan udara.

Contoh logam yang mudah berkarat adalah besi dan baja. Jika terkena air, lama-kelamaan akan berkarat. Pisau, kaleng susu, dan kawat lama-kelamaan juga akan berkarat. Penampung air yang dipasang di atap rumah, biasanya terbuat dari lembaran seng. Penampung air ini bahkan dapat mengalami kebocoran karena berkarat.

Alat-alat transportasi seperti sepeda, motor, mobil, dan kapal biasanya terbuat dari logam. Benda-benda tersebut lama kelamaan juga dapat berkarat. Kapal sering terkena air dan panas matahari. 

Air laut yang memiliki kadar garam tinggi dapat membuat kapal mudah berkarat. Kelembapan udara, kadar garam, dan oksigen dapat memengaruhi perubahan pada logam. Tentu saja hal ini sangat merugikan. 

Kita dapat mencegah terjadinya perkaratan dengan cara berikut ini.

a. Hindari menyimpan barang yang berbahan logam di tempat lembap. Simpanlah benda-benda tersebut di tempat yang kering.
b. Lapisi benda-benda yang berbahan logam dengan zat antikarat.

3. Pembusukan

Benda-benda yang dibuang di tempat sampah lama-kelamaan akan membusuk. Pembusukan biasanya terjadi pada makanan seperti buah, roti, sayur, ikan, dan nasi. Bahan makanan yang terlalu lama ditempatkan di udara terbuka akan cepat membusuk. Penyebab terjadinya pembusukan ini antara lain suhu, mikroorganisme, dan udara. Coba kamu letakkan selembar roti tawar di udara terbuka selama beberapa hari. Apa yang terjadi pada roti tersebut ?

Roti tawar akan ditumbuhi oleh jamur dan bakteri. Roti yang sudah menjamur biasanya berwarna biru kehijauan. Jamur yang tumbuh pada roti ini akan menghasilkan zat beracun. 

Selain itu, jamur juga dapat tumbuh pada nasi dan pakaian basah. Makanan yang sudah kadaluwarsa biasanya ditumbuhi jamur. Jamur dan bakteri mudah berkembang biak pada tempat yang lembap. Makanan yang berjamur dan membusuk tidak boleh dimakan karena mengandung zat beracun.

Ikan yang dibiarkan di tempat terbuka juga lama-kelamaan akan membusuk. Ikan yang mula-mula segar lama kelamaan akan menjadi lembek, bahkan berubah warna. Makanan busuk biasanya berbau tidak enak, dan berubah warna. Makanan busuk juga dikerumuni banyak lalat.

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan adalah sebagai berikut.

a. Menyimpan makanan di lemari pendingin (kulkas). Lemari pendingin dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas jamur atau bakteri.
b. Memanaskan atau mengeringkan makanan. Jamur pada makanan dapat mati dengan cara pemanasan.
c. Memberikan bahan pengawet yang aman (garam dan gula) pada makanan. Misalnya, garam dan gula.

Demikianlah materi Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Benda semoga bermanfaat.

Posting Komentar